So what is positive thinking ?
Sebuah tema yang sangat sederhana, simple, dam jarang diperhatikan orang. Sering banget kata "positive thinking" ini muncul di dalam hidup kita. Tapi seberapa banyak kita dengar tentang itu, ga akan menjamin sebanyak itu juga kita melakukannya.
"Positive Thinking" mungkin hal sederhana yang bisa merubah hidup orang. Setiap orang punya pemikiran dan definisi mereka masing-masing soal dua kata itu.
Trus apa hubungannnya positive thinking dengan kehidupan rohani kita..?
Buat sedikit pemanasan...let's take a look...
Filipi 4 : 8
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Gw yakin pasti ada ayat lain yang punya nada serupa, tapi setidaknya dari yang gw cari dan gw temukan ini satu-satunya ayat di Alkitab yang secara jelas dan langsung minta kita untuk berpikiran positif.
Seperti yang gw pertanyakan diatas, apa hubungannya berpikiran positif dengan kehidupan rohani kita ?
Banyak sekali ! (well mudah jawabnya)
Apa hubungannya ? (Butuh waktu buat mikir jawabannya)
Pertama kali yang akan melintas di pikiran kita semua kalo ditanyain pertanyaan diatas itu pasti soal IMAN.
Is it ?
Setiap kali kita berpikir soal "Positive Thinking" yang paling gampang diinget ya hubungannya itu berpengaruh langsung sama iman.
Sering kali kita ngerasa kalo PIKIRAN POSITIF KITA BERBANDING LURUS DENGAN IMAN KITA.
Tapi apakah iya ?
Seringkali disaat situasi dan kondisi menyudutkan kita, kita memaksakan diri kita untuk berpikir positif dan hal itu mungkin bisa mengubah kita yang tadinya lemah jadi lebih berani dan mampu mengatasi masalah itu.
Ok...so positive thinking = akar dari pemecahan masalah yang kita hadapi
Apa itu benar ??
Sadar ga sih kita kalo ga semua pikiran positif itu positif ??
*merasa kalimatnya aneh?*
Maksud gw, sadar ga sih sering kali pikiran positif kita malah menjerumuskan kita ke hal" yang salah dan menjatuhkan kita..
For example, disaat kita tau keputusan yang kita ambil itu salah....tapi karna kita MAU sama hasil yang "mungkin" bisa kita peroleh, kita berpikir kalau kita coba dulu mungkin akan berhasil dan kemudian BAAM !! Kita menyesal...
Seberapa banyak anak yang ngelawan orang tuanya ketika ditegur saat mereka bikin salah ?? Kenapa mereka ngelawan ?? Tentu karna mereka ga merasa yang mereka lakukan itu salah.... Bukannya perasaan "ga salah" itu juga bisa masuk dalam kategori "Positive Thinking" ???
Well, sebut saja "Positive Thinking" yang negatif...
Gw juga pernah dihadapkan pada satu situasi dimana pada saat itu gw harusnya menaruh percaya dan harapan hanya pada Tuhan, tapi gw menolak...why ?? karna gw pikir....
"I CAN DO IT !! BE POSITIVE !!"
Then BAAM !!! Gw gagal..
Mungkin gw bukan korban satu-satunya didunia ini yang pernah merasakan pahitnya PHP dari "Positive Thinking"....mungkin kalianpun pernah..
dan lagi...
Bukan cuma itu...
Apa kalian pikir kata "Positive Thinking" cuma disalah gunakan seperti contoh diatas ??
No..
Pikiran positif nggak cuma jadi penyebab dari "over react" seperti yang gw contohkan tadi tapi bisa juga jadi penyebab kegagalan manusia lainnya..misalnya orang yang males kerja akan bilang...
"Jangan kuatir...burung aja Tuhan jaga hidupnya, masa iya kita ga diberkatin..."
Nah ! itu salah satu contoh buruk penggunaan "Positive Thinking"..
Bagaimana dengan contoh buruk lain seperti...
Udah jelas pacaran ama orang yang salah...masih aja bilang... "Mungkin Tuhan kirim aku untuk mengubah dia jadi lebih baik ??"
Well, itu positive thinking ?? ato emang maunya dia aja ??
Pertanyaannya....kenapa seringkali "Positive Thinking" yang dianggap sebagai hal yang baik itu malah berubah jadi seperti pedang bermata dua yang juga siap menusuk kita dari belakang ??
Karna sometimes, kita mencampur "Positive Thinking" kita dengan "Nafsu" kita.
Karna kita MENGINGINKAN SESUATU maka kita BERPIKIRAN POSITIF
"Positive Thinking" udah ga lagi digunakan sebagaimana mestinya...
well kenapa gw bilang begitu...?
Kalo kita baca lagi ayat diatas...kita harusnya ngerti ayat itu meminta kita melakukan semua hal itu supaya DAMAI SEJAHTERA yang dari Tuhan melimpahi hidup kita.
Then kalau kita Damai Sejahtera, kita akan semangat dalam mengerjakan segala sesuatu...dan kalau kita semangat dalam mengerjakan segala sesuatu kita BARU memperoleh sesuatu.
Sayangnya banyak orang yang males sama yang lama-lama....maunya langsung achieve sesuatu. Tanpa menjernihkan pikiran dlu...dan tergesa-gesa melakukannya demi mencapai sesuatu.
Sebetulnya..dari postingan ini gw cuma mau bilang.... jangan jadikan nafsu kita atau hal yang kita inginkan jadi landasan utama "Positive Thinking" kita...kita juga harus berdoa dan tanya ama Tuhan apa yang kita pikirkan itu udah sejalan belom dengan rencana Tuhan...
Nah terus kalo kita udah doa, gimana kita bisa tau apakah yang kita pikirkan udah sejalan atau belom sama yang Tuhan pikirkan ??
Roma 12 : 2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah; apa yang baik, apa yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Ayat klasik yang sangat membantu...hehe
Sejatinya kalo kita intim sama Tuhan, tanpa kita mesti bingung perihal "mana yang benar, mana yang salah", kita akan dengan sendirinya memikirkan "kebenaran".
Dan itu lah "Positive Thinking" yang sejati.
Belajar sesuatu ??
Semoga memberkati..
Jesus Loves you all ~~
Btw post diatas mungkin ga menyinggung segala bentuk dari "Positive Thinking" tapi lebih menyinggung soal positive thinking yang mengarah ke motivasi diri aja...mungkin...
Kalau bentuk-bentuk lain dari pikiran positif kayak "ucapan syukur", "merencanakan hal-hal yang baik", dan contoh bentuk2 lainnya dari pikiran positif mungkin ga akan menjatuhkan kalian. Atau seandainya ada juga yang ternyata menjatuhkan, share aja...heheh
Gw sendiri orang yang sangat banyak melakukan kesalahan....cuma karna gw ngepost banyak hal ga bikin gw jadi orang hebat yang punya banyak pengertian.
Semua hal yang gw post di blog ini cuma perenungan pribadi gw aja...tentang hal-hal yang gw amati dalam hidup gw...dan memang, ga semua orang setuju...gw beberapa kali dapet comment dgn nada sinis tapi gw terima aja orang yang begitu. Sometimes mereka malah lebih dewasa dari gw dalam menelaah sesuatu. Klo ada hal yang kurang berkenan atau mungkin kalian para reader mau menyanggah sesuatu...gw siap mendengarkan dan dikuliahin...hahah
Atau kalo kalian punya blog serupa yang juga bisa memberkati gw dalam hal nambah refensi...jangan ragu berbagi.
GBu all.
Kamis, 03 April 2014
Jumat, 28 Maret 2014
Sinners Haters
Lukas 6 : 41
Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
..................................
Malam semua..
Udah hampir 2 bulan, gw mempergumulkan masalah ini.
Udah selama itu gw mau share sesuatu yang gw rasakan mengenai dunia dan orang-orang sekitar gw, tapi selama itu pula gw menunda-nunda ampe sekarang.
Karna gw bingung gimana cara share tentang hal ini tanpa terlihat menghakimi.
Gimana cara share hal ini tanpa terdengar seperti mengkritik orang.
Karna ini mungkin pertama kalinya gw merenungkan sesuatu ampe segitu frustasinya kayak gini.
Dan gw takut rasa frustasi itu malah jadi batu sandungan buat banyak orang.
Post kali ini gw awali dengan ayat yang udah cukup jelas. Mungkin setiap orang yang baca uda bisa nerka-nerka hal apa yang mau gw tulis disini. Dan gw harap ga ada yang tersinggung dengan postingan kali ini, karna mungkin yang akan gw singgung adalah orang-orang yang seperti kalian.
Oke biar gw memulai...
Gw udah ngeliat beberapa kasus disekitar gw...beberapa kasus terjadi di kalangan gereja, dan beberapa dikalangan teman dekat gw, lebih dari itu gw mengalaminya sendiri baru-baru ini.
Sebagai orang Kristen, kita udah terbiasa mendengar hal-hal berikut...
"Kita orang-orang yang sudah dimenangkan, mari kita hidup kudus!!!"
atau
"Jangan jadi serupa dengan dunia!"
Well, menurut gw kalimat-kalimat diatas ga ada salahnya sama sekali dan LUAR BIASA baik banget. Tapi ada satu hal, ada satu fakta yang sometimes bikin gw agak sedikit *sorry to say* kesel sama pola pikir orang Kristen.
Hari-hari ini, kita hidup di dunia ke-Kristen-an yang radikal, antusias, dan total kepada Tuhan. Pada mulanya, ketiga hal itu bergerak dalam diri kita secara Roh didalam hati kita...itu adalah momen dimana kita sungguh-sungguh berniat hidup kudus dan intim dengan Tuhan....dan itu amat sangat baik, karna hal itu terjadi secara pribadi lepas pribadi setiap kita dengan Tuhan.
Tapi masalahnya..... semakin berlalunya waktu, kita semakin lupa akan hal itu. Radikal, antusias, dan hidup total dalam Tuhan sekarang udah ga murni dari hati lagi. Gw melihat banyak orang Kristen yang seperti mau "menonjolkan" ketiga hal itu sebagai "pencitraan diri".
"Sorry ya, gw anak Tuhan...ga lagi dah nyentuh-nyentuh yang ga bener kayak gitu."
Kalimat diatas punya arti yang SANGAT baik, tapi bila dibawakan dengan NIAT dan EGO yang salah bisa fatal.
Why ??
Gw ngeliat banyak sekali orang Kristen yang waktu di gereja jadi SUPEEEERRRRR MALAIKAT...tapi waktu diluar yaudah....
Gw pun pernah kayak gitu..
Tapi setelah renungin ini, somehow gw jd mikir...
Jadi begini yang namanya orang Kristen..? pake TOPENG ...
Lebih sedih lagi...gw punya temen yang dlu luar biasa kerohaniannya...tapi waktu dia jatuh...kita semua mandang rendah dia. You know lah...kita semua ngerasa kayak..
"Ah ini orang ternyata ngomong doang, hidupnya sendirinya ngaco..."
Well, gw salah satunya yang berpikir gitu...dan waktu itu gw ga sadar....tp sekarang gw menyesal..
Gw baru ngerti kalau waktu kita ada diposisi itu, kita udah cukup menderita...dan orang-orang "Kristen sok suci" itu malah makin memperburuk keadaan kita..
HELLO !!!
Buat banyak orang yang merasa dirinya Kristen...hidup kudus itu apa ??
Jangan deket sama orang yang lagi jatoh dalam dosa gtu ??
Why do you hate sinners that much ??
Gw liat banyak banget orang yang dikucilin dan dijauhin banyak orang waktu lagi dalam keadaan jatoh.
Mungkin terdengar lebay, tapi coba pikir...
contoh percakapan..
lokasi : di gereja
A: Si C kemana ? kok ga nongol lagi ?
B: Hah! si C mah udah ga bener...uda males ke gereja...tiap hari kerjanya nongkrong doang ngerokok
A: Hoo...kok dia gitu sih ya ? jangan deket-deket dia lagi loh...ntar ikut-ikutan kayak dia gimana...?
B: Iyalah...males juga main ama orang ga bener kayak gitu...ga tahan nyium bau asep rokoknya..
Itu contoh percakapan sederhana....fiksi memang....tapi gw yakin sering banget terjadi terutama dikalangan "orang-orang kudus".
Gw ngerti ke khawatiran setiap kita untuk ga mau lagi bergaul ama temen yang lagi jatoh. Tapi gw ga ngerti kenapa segampang itu kalian menyerah sama temen kalian yang lagi jatoh...??
Firman Tuhan minta kita buat tegur saudara kita yang lagi berbuat salah....tapi kenapa kalian langsung jauhin tu orang tanpa coba tegur dia dulu...??
Kenapa "FOKUS" kalian buat mengejar kekudusan malah bikin kalian anti sama orang yang lagi ga kudus...??
Kesannya jijik banget buat deket sama orang ga bener...
Kalian takut ketularan ga kudus nya ??
Kita kan "Anak Terang"
Klo kalian nyalain lilin di ruangan yang terang apa lilin itu ada gunanya ??
Klo "Anak Terang" maunya cuma ngumpul ditempat "Anak-Anak Terang" apa ada gunanya ??
Apa gunanya belajar Firman Tuhan kalo ga dipake buat MENGUATKAN orang-orang yang MEMBUTUHKAN Firman itu ???
Siapa yang BUTUH Firman itu ??
Ya orang-orang yang lagi jatoh itu ! Masalahnya gimana mau bagi ke mereka kalo masih jijik deket-deket mereka ??
Terkesan lebay postingan kali ini ?? hahah
Sekarang jawab pertanyaan gw...
Di gereja atau komunitas kalian, pasti ga asing sama slogan..
"keterbukaan adalah awal dari pemulihan"
Sering denger dong ??
Masalahnya, kenapa masih sulit bagi kita untuk bisa terbuka ??
Kenapa ??
Tau jawabannya... ??
Karna bagi beberapa kalangan, slogan itu terdengar sedikit berbeda dari arti aslinya...
Ga tau kenapa, walau kalimatnya begitu, tapi kok rasanya lebih kayak...
"keterbukaan adalah awal dari pengucilan.."
Gw ga mengada-ada....gw ga lebay...coba amati lingkungan kalian...lingkungan sosial, dan terutama lingkungan gereja...kalian bakal liat sendiri kasus-kasus kayak gini....kalo kalian di sisi netral kalian bakal gampang ngeliat kasus-kasus macem ini. Yang gawat kalo kalian salah satu dari "kaum kudus" yang limited edition itu pergaulannya...kalian bakal sulit introspeksi masalah ini..
Kenapa ?
Karna orang yang sadar kalo dia masih bisa jatoh dalam dosa, dan membutuhkan kasih Kristus lebih dari apapun, dia akan bisa mengerti kesusahan orang yang sedang down..dia akan bisa mengasihi orang-orang tersebut.
Tapi bagi orang-orang yang..
"Gw anak Tuhan, Kudus, jauh-jauh deh orang-orang kayak gitu..."
bagi orang-orang yang kayak gitu, ya akan sulit untuk bisa mengerti..
Sejak kapan DOSA ada berat-nya ?
Sejak kapan DOSA ada massa-nya ?
Kenapa orang yang ngerokok dan minum-minum mesti dipandang lebih jijik daripada anak Tuhan yang rajin kegereja tapi ngelawan perintah orang tuanya ??
Lu mungkin ga narkoba, tapi lu berantem sama temen lu, lu lebih kudus gitu ?
atau
Lu mungkin ga free sex, tapi lu punya dendam sama orang yang pernah nyakitin lu, sekali lagi, lu lebih kudus gitu ?
Mohon maaf kalau terlalu kasar, gw posting begini ga maksud nyindir siapa-siapa....ini murni , ini pure , perenungan gw buat hal-hal yang sering gw liat diluar sana...bahkan dalam lingkungan hidup gw sendiri...
Kalau kalian merasa ga setuju atau gimana, yahh....gw terima kok...dianggep salah atau sesat soal ini...
mungkin memang lebih baik yang kudus terus menguduskan dirinya dengan orang-orang kudus saja..
GBU ALL ~
JESUS love you all..
Lukas 15 : 1-7
Perumpamaan tentang domba yang hilang
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."
Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakan diatas bahunya dengan gembira,
dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, LEBIH dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
..................................
Malam semua..
Udah hampir 2 bulan, gw mempergumulkan masalah ini.
Udah selama itu gw mau share sesuatu yang gw rasakan mengenai dunia dan orang-orang sekitar gw, tapi selama itu pula gw menunda-nunda ampe sekarang.
Karna gw bingung gimana cara share tentang hal ini tanpa terlihat menghakimi.
Gimana cara share hal ini tanpa terdengar seperti mengkritik orang.
Karna ini mungkin pertama kalinya gw merenungkan sesuatu ampe segitu frustasinya kayak gini.
Dan gw takut rasa frustasi itu malah jadi batu sandungan buat banyak orang.
Post kali ini gw awali dengan ayat yang udah cukup jelas. Mungkin setiap orang yang baca uda bisa nerka-nerka hal apa yang mau gw tulis disini. Dan gw harap ga ada yang tersinggung dengan postingan kali ini, karna mungkin yang akan gw singgung adalah orang-orang yang seperti kalian.
Oke biar gw memulai...
Gw udah ngeliat beberapa kasus disekitar gw...beberapa kasus terjadi di kalangan gereja, dan beberapa dikalangan teman dekat gw, lebih dari itu gw mengalaminya sendiri baru-baru ini.
Sebagai orang Kristen, kita udah terbiasa mendengar hal-hal berikut...
"Kita orang-orang yang sudah dimenangkan, mari kita hidup kudus!!!"
atau
"Jangan jadi serupa dengan dunia!"
Well, menurut gw kalimat-kalimat diatas ga ada salahnya sama sekali dan LUAR BIASA baik banget. Tapi ada satu hal, ada satu fakta yang sometimes bikin gw agak sedikit *sorry to say* kesel sama pola pikir orang Kristen.
Hari-hari ini, kita hidup di dunia ke-Kristen-an yang radikal, antusias, dan total kepada Tuhan. Pada mulanya, ketiga hal itu bergerak dalam diri kita secara Roh didalam hati kita...itu adalah momen dimana kita sungguh-sungguh berniat hidup kudus dan intim dengan Tuhan....dan itu amat sangat baik, karna hal itu terjadi secara pribadi lepas pribadi setiap kita dengan Tuhan.
Tapi masalahnya..... semakin berlalunya waktu, kita semakin lupa akan hal itu. Radikal, antusias, dan hidup total dalam Tuhan sekarang udah ga murni dari hati lagi. Gw melihat banyak orang Kristen yang seperti mau "menonjolkan" ketiga hal itu sebagai "pencitraan diri".
"Sorry ya, gw anak Tuhan...ga lagi dah nyentuh-nyentuh yang ga bener kayak gitu."
Kalimat diatas punya arti yang SANGAT baik, tapi bila dibawakan dengan NIAT dan EGO yang salah bisa fatal.
Why ??
Gw ngeliat banyak sekali orang Kristen yang waktu di gereja jadi SUPEEEERRRRR MALAIKAT...tapi waktu diluar yaudah....
Gw pun pernah kayak gitu..
Tapi setelah renungin ini, somehow gw jd mikir...
Jadi begini yang namanya orang Kristen..? pake TOPENG ...
Lebih sedih lagi...gw punya temen yang dlu luar biasa kerohaniannya...tapi waktu dia jatuh...kita semua mandang rendah dia. You know lah...kita semua ngerasa kayak..
"Ah ini orang ternyata ngomong doang, hidupnya sendirinya ngaco..."
Well, gw salah satunya yang berpikir gitu...dan waktu itu gw ga sadar....tp sekarang gw menyesal..
Gw baru ngerti kalau waktu kita ada diposisi itu, kita udah cukup menderita...dan orang-orang "Kristen sok suci" itu malah makin memperburuk keadaan kita..
HELLO !!!
Buat banyak orang yang merasa dirinya Kristen...hidup kudus itu apa ??
Jangan deket sama orang yang lagi jatoh dalam dosa gtu ??
Why do you hate sinners that much ??
Gw liat banyak banget orang yang dikucilin dan dijauhin banyak orang waktu lagi dalam keadaan jatoh.
Mungkin terdengar lebay, tapi coba pikir...
contoh percakapan..
lokasi : di gereja
A: Si C kemana ? kok ga nongol lagi ?
B: Hah! si C mah udah ga bener...uda males ke gereja...tiap hari kerjanya nongkrong doang ngerokok
A: Hoo...kok dia gitu sih ya ? jangan deket-deket dia lagi loh...ntar ikut-ikutan kayak dia gimana...?
B: Iyalah...males juga main ama orang ga bener kayak gitu...ga tahan nyium bau asep rokoknya..
Itu contoh percakapan sederhana....fiksi memang....tapi gw yakin sering banget terjadi terutama dikalangan "orang-orang kudus".
Gw ngerti ke khawatiran setiap kita untuk ga mau lagi bergaul ama temen yang lagi jatoh. Tapi gw ga ngerti kenapa segampang itu kalian menyerah sama temen kalian yang lagi jatoh...??
Firman Tuhan minta kita buat tegur saudara kita yang lagi berbuat salah....tapi kenapa kalian langsung jauhin tu orang tanpa coba tegur dia dulu...??
Kenapa "FOKUS" kalian buat mengejar kekudusan malah bikin kalian anti sama orang yang lagi ga kudus...??
Kesannya jijik banget buat deket sama orang ga bener...
Kalian takut ketularan ga kudus nya ??
Kita kan "Anak Terang"
Klo kalian nyalain lilin di ruangan yang terang apa lilin itu ada gunanya ??
Klo "Anak Terang" maunya cuma ngumpul ditempat "Anak-Anak Terang" apa ada gunanya ??
Apa gunanya belajar Firman Tuhan kalo ga dipake buat MENGUATKAN orang-orang yang MEMBUTUHKAN Firman itu ???
Siapa yang BUTUH Firman itu ??
Ya orang-orang yang lagi jatoh itu ! Masalahnya gimana mau bagi ke mereka kalo masih jijik deket-deket mereka ??
Terkesan lebay postingan kali ini ?? hahah
Sekarang jawab pertanyaan gw...
Di gereja atau komunitas kalian, pasti ga asing sama slogan..
"keterbukaan adalah awal dari pemulihan"
Sering denger dong ??
Masalahnya, kenapa masih sulit bagi kita untuk bisa terbuka ??
Kenapa ??
Tau jawabannya... ??
Karna bagi beberapa kalangan, slogan itu terdengar sedikit berbeda dari arti aslinya...
Ga tau kenapa, walau kalimatnya begitu, tapi kok rasanya lebih kayak...
"keterbukaan adalah awal dari pengucilan.."
Gw ga mengada-ada....gw ga lebay...coba amati lingkungan kalian...lingkungan sosial, dan terutama lingkungan gereja...kalian bakal liat sendiri kasus-kasus kayak gini....kalo kalian di sisi netral kalian bakal gampang ngeliat kasus-kasus macem ini. Yang gawat kalo kalian salah satu dari "kaum kudus" yang limited edition itu pergaulannya...kalian bakal sulit introspeksi masalah ini..
Kenapa ?
Karna orang yang sadar kalo dia masih bisa jatoh dalam dosa, dan membutuhkan kasih Kristus lebih dari apapun, dia akan bisa mengerti kesusahan orang yang sedang down..dia akan bisa mengasihi orang-orang tersebut.
Tapi bagi orang-orang yang..
"Gw anak Tuhan, Kudus, jauh-jauh deh orang-orang kayak gitu..."
bagi orang-orang yang kayak gitu, ya akan sulit untuk bisa mengerti..
Sejak kapan DOSA ada berat-nya ?
Sejak kapan DOSA ada massa-nya ?
Kenapa orang yang ngerokok dan minum-minum mesti dipandang lebih jijik daripada anak Tuhan yang rajin kegereja tapi ngelawan perintah orang tuanya ??
Lu mungkin ga narkoba, tapi lu berantem sama temen lu, lu lebih kudus gitu ?
atau
Lu mungkin ga free sex, tapi lu punya dendam sama orang yang pernah nyakitin lu, sekali lagi, lu lebih kudus gitu ?
Mohon maaf kalau terlalu kasar, gw posting begini ga maksud nyindir siapa-siapa....ini murni , ini pure , perenungan gw buat hal-hal yang sering gw liat diluar sana...bahkan dalam lingkungan hidup gw sendiri...
Kalau kalian merasa ga setuju atau gimana, yahh....gw terima kok...dianggep salah atau sesat soal ini...
mungkin memang lebih baik yang kudus terus menguduskan dirinya dengan orang-orang kudus saja..
GBU ALL ~
JESUS love you all..
Lukas 15 : 1-7
Perumpamaan tentang domba yang hilang
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."
Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakan diatas bahunya dengan gembira,
dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, LEBIH dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Langganan:
Postingan (Atom)